topbella

Jumat, 07 Januari 2011

Karakter Seseorang


Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini

cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
sekuat apakah mental Anda?
apakah anda bisa melaluinya?
semuanya ada pada diri anda sendiri...

Posting by : Rizka Ulfiana
»»  aqra aktar

Rabu, 22 Desember 2010

Arti Tangisan seorang Ibu


Karna Hari ini tepat hari ibu,ada suatu cerita tentang seorang Ibu... dan langsung saja inilah ceritanya
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita,

perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan". Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu dan
Sayangilah Ibumu selama Ia masih hidup...
Lov3 You M0m........

Posted By : Rizka Ulfiana
»»  aqra aktar

Sabtu, 18 Desember 2010

Empat penghuni surga


Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia- sia dan dusta, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan :" Syurga merindukan empat orang:

Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur'an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo'a.

Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

Keempat, Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro'at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien
Ustadz Ahmad Jameel

Sahabat – sahabatku, pastinya kita mau donk jadi golongan orang – orang yang dirindukan syurga, nah insyaAllah sebentar lagi bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan akan segera tiba, maka marilah kita berlomba dan saling berkompetisi agar dapat menjadi golongan yang nomer empat seperti yang telah disebutkan diatas. Semoga Allah memanjangkan umur kita dan memberikan kita kesehatan agar kita siap menghadapi bulan Ramadhan dan dapat memaksimalkan ibadah kita dalam bulan Ramadhan nanti. Amin.
»»  aqra aktar

Rabu, 15 Desember 2010

Doa yang tak Dikabulkan


'Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu,'' kata Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al-Ghaib. Yang perlu dipertanyakan adalah mengapa doa kita tak terkabul? Ada dua sebab mengapa doa tertolak. Yaitu, pertama, tidak memperhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun adab batin. Rasulullah SAW bersabda, ''Doa seorang hamba Allah tetap dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim atau tak terburu-buru segera dikabulkan.'' Seorang sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah maksud terburu-buru?'' Rasulullah menjawab, ''Ia mengatakan, 'aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan', sehingga ia mengabaikan dan meninggalkan doanya itu.'' (HR Muslim). Ketika suatu doa tak segera menampakkan tanda-tanda terijabah, maka seharusnya seseorang tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. Sebab, Allah SWT akan mengganti bentuk pengkabulan doa dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi si pemohon atau ditunda pengabulannya hingga hari akhirat dalam bentuk deposito pahala. Kedua, perilaku buruk. Syaqiq al-Balkhi bercerita: ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar-pasar Bashrah, orang-orang mengerumuni beliau. Mereka bertanya, mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal telah bertahun-tahun berdoa, serta bukankah Allah berfirman, ''Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian.'' Ibrahim bin Adham menjawab, ''Hatimu telah mati dari sepuluh perkara. '' Yakni, pertama, engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya. Ketiga, engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya. Keempat, engkau mengaku cinta Rasul, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau. Kelima, engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya. Keenam, engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa. Ketujuh, engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kedelapan, engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri. Kesembilan, engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya. Dan kesepuluh, engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu. ( M Subhi-Ibrahim )

Posted by : Rizka Ulfiana
»»  aqra aktar

Nasib Manusia


Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim). Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث : 1. Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluknya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah kebahagiaan dan kecelakaan. 2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk surga atau neraka, akan tetapi amal perbutan merupakan sebab untuk memasuki keduanya. 3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (husnul khotimah). 4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan kemantapan sebuah perkara dalam jiwa. 5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah (menerima) dengan mengambil sebab-sebab serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan mencurahkan hatinya karenanya. 6. Kehidupan ada di tangan Allah. Seseorang tidak akan mati kecuali dia telah menyempurnakan umurnya. 7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia dalam kandungan secara berangsur-angsur adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu. Karena sesungguhnya Allah mampu menciptakannya sekaligus. Kumpulan hadits Arba’in, Karya Imam Nawawi

posting By: Rizka Ulfiana
»»  aqra aktar

Senin, 06 Desember 2010

Fatimah Az-Zahra


Pada suatu hari di Madinah, ketika Nabi Muhammad saw berada di masjid dikelilingi para sahabat, tiba-tiba anaknya tercinta Fatima datang pada Nabi saw. Dia meminta dengat sangat pada ayahnya untuk dapat meminjam seorang pelayan yang dapat membantunya dalam melaksanakan tugas pekerjaan di rumah. Dengan tubuhnya yang ceking dan kesehatan yang buruk ia tidak dapat melaksanakan tugas menggiling jagung dan mengambil air di sumur yang jauh letaknya di samping harus merawat anak-anaknya. Nabi tampak terharu mendengar permohonan si anak. Dengan menekan perasaannya, beliau berkata kepada sang anak dengan sinis, "Anakku tersayang, aku tak dapat meluangkan seorang pun diantara mereka yang terlibat dalam pengabdian 'Ashab-e-Suffa. Sudah semestinya kau dapat menanggung segala hal yang terberat di dunia ini, agar kau mendapat pahalanya di akhirat nanti." Fatima lalu mengundurkan diri dengan rasa yang amat puas karena jawaban Nabi saw, dan selnjutnya tidak pernah lagi mencari pelayan selama hidupnya. Fatima az-Zahra si cantik dilahirkan 80 tahun sebelum Hijrah di Mekkah. Dibesarkan dibawah asuhan ayahnya, guru dan dermawan yang terbesar bagi umat Islam. Tidak seperti anak-anak lainnya, Fatima memiliki pembawaan yang tenang dan perangai yang agak melankolis. Badannya yang lemah dan kesehatannya yang buruk menyebabkan ia terpisah dari kumpulan dan permainan anak-anak. Ajaran, bimbingan, dan aspirasi ayahnya yang agung itu membawanya menjadi wanita berbudi tinggi, ramah-tamah, simpati, dan tahu mana yang benar. Fatima sangat mirip dengan ayahnya, baik roman muka maupun kebiasaan yang saleh. Ia adalah seorang anak perempuan yang paling disayang ayahnya dan sangat berbakti kepada Nabi saw setelah ibunya meninggal dunia. Dengan demikian, dialah yang sangat besar jasanya mengisi kekosongan yang ditinggalkan ibunya. Pada beberapa kesempatan, Nabi Muhammad saw menunjukan rasa sayang yang amat besar kepada Fatima. Suatu saat beliau berkata, "O Fatima, Allah tidak suka orang yang membuat kau tidak senang, dan Allah akan senang orang yang kau senangi". Juga Nabi saw dikabarkan telah berucap, "Fatima itu anak saya, siapa yang membuatnya sedih berarti membuat aku juga menjadi sedih, dan siapa yang menyenangkannya berarti menyenangkan aku juga". Aisyah, istri tercinta Nabi saw pernah berkata: "Saya tidak pernah berjumpa dengan sosok pribadi yang lebih besar daripada Fatima, kecuali kepribadian ayahnya". Abu Bakar dan Umar, keduanya berusaha agar dapat menikah dengan Fatima, tetapi Nabi saw diam saja. Ali yang telah dibesarkan oleh Nabi saw sendiri merasa ragu mencari jalan untuk dapat meminang Fatima karena dirinya begitu miskin. Tetapi akhirnya ia memberanikan diri meminang dan langsung diterima oleh Nabi saw. Ali menjual kwiras (pelindung dada dari kulit) miliknya yang dimenangkan saat perang Badar seharga 400 dirham, uangnya digunakan untuk mempersiapkan pesta pernikahannya. Upacara yang amat sederhana, mencontohkan perlunya perayaan pernikahan tanpa jor-joran dan serba pamer. Fatima hampir berusia 18 tahun ketika menikah dengan Ali. Sebagai mahar ia memperoleh sebuah tempat air dari kulit, sebuah kendi dari tanah, sehelai tikar, dan sebuah batu gilingan jagung. Kepada putrinya, Nabi saw berkata: "Anakku, aku telah menikahkanmu dengan seorang laki-laki yang kepercayaannya lebih kuat dan lebih tinggi dari orang lainnya, dan seorang yang menonjol dalam hal moral dan kebijaksanaan". Kehidupan perkawinan Fatima berjalan lancar dalam bentuknya yang sangat sederhana, gigih dan tidak mengenal lelah. Ali bekerja keras tiap hari untuk mendapatkan nafkah, sedangkan istrinya bersikap rajin, hemat dan berbakti. Fatima melaksanakan tugas-tugas rumah tangga seperti menggiling jagung dan mengambil air dari sumur. Pasangan suami-istri ini terkenal saleh dan dermawan. Mereka tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintunya tanpa memberikan apa saja yang mereka punyai, meskipun mereka sendiri masih lapar. Sifat penuh perikemanusiaan dan murah hati yang terletak pada keluarga Nabi saw tidak banyak tandingannya. Di dalam catatan sejarah manusia, Fatima Az-Zahra terkenal dengan kemurahan hatinya. Pada suatu waktu, seorang dari suku bani Salim yang terkenal kampiun dalam praktek sihir datang kepada Nabi saw melontarkan kata-kata makian. Tetapi Nabi saw menjawab dengan lemah-lembut. Ahli sihir itu begitu heran menghadapi sikap luar biasa ini, hingga ia memeluk agama Islam. Nabi lalu bertanya: "Apakah anda berbekal makanan?", Jawab orang itu: "Tidak", Maka Nabi saw menanyai muslimin yang hadir disitu: "Adakah orang yang mau menghadiahkan seekor unta kepada tamu kita ini?" Mu'ad ibn Ibada menghadiahkan seekor unta. Nabi sangat berkenan hati dan melanjutkan: "Barangkali ada orang yang bisa memberikan selembar kain untuk menutup kepala saudara seagama Islam?" Kepala orang itu tidak memakai tutup sama sekali. Sayyidina Ali langsung melepaskan serbannya dam menaruh di atas kepala orang itu. Kemudian Nabi saw minta kepada salman untuk membaw orang itu ke tempat seorang yang dapat memberinya makan karena ia lapar. Akhirnya Salman pergi ke rumah Fatima, setelah mengetuk pintu Salman memberi tahu maksud kunjungannya. Dengan mata berlinang putri Nabi ini mengatakan bahwa di rumahnya tidak ada makanan sejak 3 hari yang lalu. Namun ia enggan menolak seorang tamu, tuturnya: "Saya tidak dapat menolak seorang tamu yang lapar tanap memberinya makan sampai kenyang". Fatima lalu melepas kain kerudungnya dan memberikannya kepada Salman dengan permintaan agar dibawakan kepada Shamoon seorang yahudi, untuk ditukar dengan jagung. Salman dan orang yang baru memeluk agama Islam itu sangat terharu. Orang yahudi itu pun sangat terkesan atas kemurahan hati putri Nabi hingga akhirnya ia memeluk agama Islam, dengan menyatakan bahwa Taurat telah memberitahukan kepada golongannya tentang berita akan lahirnya sebuah keluarga yang amat berbudi luhur. Salman balik ke rumah Fatima dengan membawa jagung. Dan dengan tangannya sendiri Fatima menggiling dan membakarnya menjadi roti. Salman menyarankan agar Fatima menyisihkan beberapa buah roti untuk anak-anaknya yang kelaparan, tapi dijawab bahwa dirinya tidak berhak berbuat demikian, karena telah memberikan kain kerudungnya untuk kepentingan Allah. Fatima dianugerahi 5 orang anak, tiga putra: Hasan, Husein, Muhsin, dan 2 putri: Zainab dan Ummi Kalsum. Muhsin meninggal dunia waktu masih kecil. Fatima merawat luka Nabi saw sepulangnya dari Perang Uhud, FAtima juga ikut berperang merebut Mekkah, juga ikut Nabi saw melaksanakan iabadah Haji Wadaq pada akhir tahun 11 Hijriah. Dalam perjalanan haji terakhir ini Nabi saw jatuh sakit, Fatima tetap mendampingi beliau di sisi tempat tidur. Ketika itu Nabi saw membisikan sesuatu kekkuping Fatima yang membuatnya menangis, dan kemudian membisikan sesuatu lagi yang membuatnya tersenyum. Setelah Nabi saw wafat Fatima menceritakan kejadian itu kepada Aisyah. Ayahnya membisikan berita kematiannya, itulah yang membuatnya menangis, tapi waktu Nabi saw mengatakan bahwa Fatima-lah orang pertama yang akan berkumpul dengannya di alam baka, maka Fatima menjadi bahagia. Enam bulan setelah Nabi saw wafat, Fatima meninggal dunia ada usia 28 tahun. Dimakamkan oleh Ali di Janat ul-Baqih, Madinah dengan diantar duka cita masyarakat luas. Fatima telah menjadi simbol segala yang suci dalam diri wanita dan pada konsepsi manusia yang paling mulia. Nabi saw sendiri menyatakan Fatima akan menjadi 'Ratu segenap wanita yang berada di Surga'. --dikutip dari buku Seratus Muslim Terkemuka karya Kh. Jamil Ahmad
»»  aqra aktar

Rahasia Sidik jari dalam Al-Quran


Orang-orang tak beriman membantah akan terjadinya hari kebangkitan dikarenakan tulang belulang manusia yang telah meninggal telah hancur di dalam bumi dan bagaimana mungkin tiap individu dapat teridentifikasi pada Hari Pengadilan. Allah yang Maha Agung telah menjawabnya bahwa Ia tak hanya mengumpulkan tulang belulang kita namun juga merekonstruksi secara sempurna keadaan ujung jari jemari kita. Mengapa al-Qur’an ketika berbicara mengenai penentuan identitas seorang individu, berbicara secara spesifik mengenai ujung jari-jemari? Pada tahun 1880, sidik jari menjadi metode saintifis dalam pengidentifikasian, setelah riset yang dilakukan oleh Sir Francis Golt. Tidak ada dua orang manusia di dunia ini yang memiliki bentuk sidik jari yang benar-benar sama. Inilah alasan mengapa pasukan polisi sedunia menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi kriminal. 1400 tahun yang lalu, siapakah yang dapat mengetahui tentang keunikan sidik jari tiap manusia? Tentunya tak ada yang dapat mengetahuinya kecuali Sang Pencipta itu sendiri. RESEPTOR RASA SAKIT ADA DI KULIT
Dulu manusia mengira bahwa indera perasa dan peraba rasa sakit tergantung hanya pada otak. Penemuan akhir-akhir ini membuktikan bahwa reseptor rasa sakit terdapat di kulit dimana tidak ada seseorang yang tidak dapat merasakan rasa sakit. Ketika seorang dokter memeriksa seorang pasien yang terluka bakar, dia menguji tingkat luka bakar dengan cocokan peniti. Jika pasien masih bisa merasakan sakit, dokter tersebut akan senang, karena hal ini menandakan bahwa luka bakar yang diderita dangkal dan reseptor rasa sakit masih utuh. Namun di sisi lain, jika pasien tak dapat merasakan apa-apa, hal ini mengindikasikan adanya luka bakar yang dalam dan reseptor rasa sakit telah rusak. Al-Qur’an memberikan indikasi keberadaan reseptor rasa sakit ini dalam ayat berikut : “Sesungguhnya orang-orang yang menolak dengan ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesunggguhnya Allah Maha Pekasa lagi Maha Bijaksana.” (QS an-Nisaa’ 4:56). Profesor Tagatat Tejasen, Kepala Jurusan Anatomi di Universitas Chiang Mai di Thailand, telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk penelitian reseptor rasa sakit. Pada awalnya beliau tak dapat mempercayai bahwa al-Qur’an telah menyebutkan fakta saintifis ini 1400 tahun yang lalu. Beliau kemudian memeriksa tranlasi/terjemahan ayat al-Qur’an dengan teliti. Prof Tejasen sangat terkesan dengan keakurasian saintifis ayat al-Qur’an, dimana pada Konferensi Kesehatan Saudi ke-8 yang diadakan di Riyadh berkenaan dengan isyarat saintifis al-Qur’an dan as-Sunnah, beliau mengikrarkan diri ke depan khayalak: Asyhadu an Laa Ilaaha illaLlah wa asyhadu anna Muhammad rasuluLlah. KESIMPULAN Menghubungkan keberadaan fakta saintifis yang terdapat di dalam al-Qur’an dengan suatu kebetulan adalah suatu hal yang menyelisihi akal sehat dan pendekatan saintifis. Al-Qur’an menyeru seluruh manusia untuk memikirkan ciptaan yang ada di seantero alam semesta ini di dalam ayat :\ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS Ali Imraan 3:190). Bukti-bukti saintifik yang terdapat pada al-Qur’an secara terang membuktikan sifat keasliannya dari Allah. Tak ada manusia satupun yang dapat menghasilkan sebuah kitab, 14 abad yang lalu, yang berisi di dalamnya fakta-fakta saintifis, yang pada akhirnya akan ditemukan oleh generasi manusia setelahnya. Al-Qur’an, walau bagaimanapun, bukanlah sebuah buku sains namun sebuah buku yang berisi isyarat-isyarat. Isyarat ini mengajak menusia untuk menyadari tujuan keberadaannya di bumi ini, dan untuk hidup berdampingan bersama alam dengan harmonis. Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu dari Allah, pencipta dan pemelihara alam semesta. Ia berisi seruan yang sama di dalam mengesakan tuhan, yang didakwahkan oleh seluruh Nabi, baik mulai dari Adam, Musa, Isa hingga Muhammad (Shallallahu 'alaihim wa sallam) Beberapa kitab besar secara mendetail telah ditulis berkenaan dengan subyek al-Qur’an dan sains modern dan penelitian lebih jauh pada bidang ini masih berlangsung. Insya Allah, penelitian ini akan membantu manusia untuk lebih dekat lagi dengan Firman Allah ta’ala. Risalah ini berisi hanya sebagian kecil dan sedikit dari fakta-fakta saintifis yang terdapat di al-Qur’an. Saya tak dapat mengklaim telah menyelesaikan keadilan seluruhnya mengenai subyek ini. Prof Tajasen mau menerima Islam hanya karena satu isyarat saintifis disebutkan di al-Qur’an. Beberapa orang bisa jadi memerlukan 10 isyarat dimana beberapa orang yang lain bisa jadi memerlukan ratusan isyarat agar yakin tentang keaslian Qur’an sebagai firman Tuhan. Beberapa orang mungkin masih tetap bersikukuh tak mau menerima kebenaran walaupun telah ditunjukan beribu-ribu ayat. Al-Qur’an mengutuk orang yang bermental rendah seperti ini di dalam ayat: “Mereka tuli, bisu. Dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali.” (QS al-Baqarah 2:18) Al-Qur’an berisi bimbingan hidup yang sempurna baik untuk individu maupun untuk masyarakat. Alhamdulillah, jalan hidup Qur’ani adalah jauh lebih unggul daripada isme-isme lainnya yang mana manusia modern telah menciptakannya dengan kebodohan yang amat sangat. Siapakah yang petunjuknya lebih baik daripada sang pencipta itu sendiri? Saya berharap semoga upaya sederhana ini dapat diterima oleh Allah, yang kepada-Nya aku memohon pengampunan dan petunjuk (Amin). by : Rizka Ulfiana
»»  aqra aktar

Kisah meninggal dengan Khusnul Khatimah


SYAIKH Al-Asma'i r.a. bercerita pada suatu musim haji, ia menuju ke kota Makkah untuk berhaji dan berencana juga ke Madinah hendak menziarahi makam Rasulullah s.a.w. Namun, di tengah perjalanan, ia dihadang seorang Arab badwi, di tangannya ada sebilah pedang besar, yang digenggamnya, dan pada bahunya tergantung busur panah beserta anak panahnya. Orang badwi itu mendekatinya dan bermaksud untuk merampas segala apa yang ia miliki. Dengan penuh perasaan takut dan bimbang, ia segera mengucapkan salam kepadanya, dan dengan heran Arab Badwi itu membalas salamnya seraya bertanya:

"Dari manakah engkau ini?"
"Saya dari tempat yang jauh, ingin pergi ke Baitullah serta ziarah kepada Rasulullah," jawabku.
"Mana barang-barangmu?" tanya badwi itu pula.
"Saya adalah seorang fakir dan tak memiliki harta yang berharga apa pun," jawab Syaikh tersebut.
"Apakah pekerjaanmu?" dia bertanya pula.
"Aku adalah guru mengaji AI-Quran bagi anak-anak di kampung."
"Apakah AI-Quran itu?" dia bertanya lagi. Rupanya dia tidak tahu AI-Quran.
"Kau tak tahu AI-Quran?" aku bertanya kepadanya.
"Jangan tanya aku, jawab pertanyaanku?" dia membentak.
"Baiklah, baiklah!" kataku. "Al-Quran adalah firman Allah s.w.t."
"Adakah Allah itu berfirman?"
"Benar, Allah s.w.t. berfirman."
"Cobalah bacakan kepadaku di antara firmannya!"

Saya pun membaca ayat berikut: Maksudnya: 'Dan dari langit (turun) rezekimu dan apa yang dijanjikan.' (Az-Zariyat: 22)

Tanpa saya sangka-sangka, tiba-tiba orang itu membuang pedang dan busur beserta anak panahnya. Dia tampak seperti orang yang ketakutan sekali, Ialu berkata:

"Oh, alangkah celakanya hidup sebagai perompak, merampas hak orang. Dia telah mengkhianati rezekinya yang telah ditentukan oleh Allah di langit, sedang ia mencari-carinya di bumi," katanya dengan sungguh-sungguh. Saya juga takjub, bagaimana cepatnya dia berubah. Ternyata orang badwi itu sangat menyesali segala perbuatannya yang terdahulu, dan berjanji akan meninggalkan segala perbuatan yang kejam itu, dan bermaksud akan bertaubat.

Saya pun gembira sekali mendengar pernyataan dan janji orang badwi itu. la kembali kepada Islam dengan ketulusan hati, dan meminta agar saya mengajarya untuk bersholat dan melakukan ibadat-ibadat yang lain. Saya lalu melakukan segala permintaannya dengan senang hati, sehingga ia menjadi seorang yang cukup kenal akan liku-liku agamanya.

Pada tahun berikutnya, pada Syaikh Al-Asma'i r.a. bertawaf mengelilingi Ka’bah, ia melihat seorang lelaki tua yang tampak kesalihannya datang mendekati dirinya., lalu mengucapkan salam. Syaikh membalas salamnya dan cuoba mengingat-ingat siapa gerangan orang tersebut.
Sebelum memori Syaikh Al-Asma'i r.a. mendapatkan siapa lelaki tersebut, si lelaki tua itu berkata kepadanya:

"Bukankah tuan ini teman saya pada tahun yang lalu?" Si Syaikh kembali coba mengingat-ingatkan dirinya sambil memperhatikan paras wajah si lelaki itu, sehinggalah akhirnya ia teringat. Dialah orang badwi yang sempat ia ajarkan akan Islam.

"Oh, benar. Saya hampir lupa, dan anda datang lagi ke mari tahun ini?" si Syaikh bertanya kepadanya pula. la mengiyakannya, Ialu berkata:
"Tuan! Tolonglah bacakan kepadaku suatu firman Allah yang lain!" pintanya.
Si Syaikh memenuhi permintaannya dengan membacakan firman Allah yang berbunyi:

“Demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya benarlah apa yang engkau katakan” (Az-Zariyat: 23)

Orang badwi itu mendengarkannya dengan khusyuk, lalu mengangkat kepalanya seraya berkata:
"Tuan! Mengapa Allah sampai bersumpah begitu?"
Kemudian dia berdoa pula: "Ya Allah! Ampunilah segala dosa-dosa hamba selama ini. Selesai dari berdoa, saya lihat dia menangis dengan tersengguk-sengguk, danakhirnya dia jatuh pingsan. Si Syaikh segera menyambutnya dan menidurkannya di atas pangkuanku. Tidak lama sesudah itu, ternyata si Arab Badwi itu telah pulang ke rahmatullah.

Si Syaikh merasa sangat sedih sekali, lalu menangis. Kemudian ia berkata di dalam hatinya: Alangkah bahagianya orang ini. Kehidupannya yang begitu panjang berlumuran dengan dosa diakhiri Tuhan dengan kesadaran serta keshalihan. Dia kembali kepada Allah setelah bertaubat dan memohon keampunan terhadap segala perbuatannya yang telah berlalu. Demikianlah Allah memberikan petunjuk kepada hamba yang dikehendakinya.

Kisah ini menceritakan tentang seseorang yang kehidupannya berlumuran dosa tetapi ia mati dalam keadaan khusnul khatimah. Ia telah diberi hidayah oleh Allah dengan hanya mendengar firman Allah SWT. Sementara kita, terkadang sering membaca firman Allah tersebut tetapi jarang tersentuh untuk melaksanakan firman Allah itu. Oleh karena itu, selalulah kita berdoa agar kematian kita diakhiri dengan kematian yang baik (khusnul khatimah) bukan sebaliknya kematian yang jelak (su’ul khatimah).

Tidak ada yang tahu, akankah ia termasuk orang-orang yang beruntung atau merugi. Tetapi yakinlah, jika kita benar-benar melaksanakan perintah Allah dengan ikhlas, pasti Allah akan membalas keikhlasan kita itu dengan rahmat dan kasih sayangnya.
»»  aqra aktar

Sabtu, 04 Desember 2010

Terorisme Di Pakistan dan India


Sedikitnya 24 orang tewas dan 30 luka-luka dalam sebuah serangan bunuh diri di Charsadda, sebuah kota kecil dekat Peshawar di provinsi North West Frontier kemarin sore (10/11/09). Seluruh korban merupakan warga sipil dan lima di antaranya anak-anak. Ini merupakan serangan terbaru Taliban terhadap kota-kota penting Pakistan menyusul operasi militer terhadap kubu pertahanan militan di Waziristan selatan bulan lalu. Lebih dari 300 orang tewas akibat ledakan bom dan berbagai serbuan Taliban di Islamabad, Lahore, Peshawar dan kota-kota lain di seluruh negeri. Provinsi North West Frontier mendapat pukulan paling telak dengan tiga kali serangan dalam tiga hari terakhir. Hari Minggu, 12 orang tewas dalam ledakan bunuh diri di dekat Peshawar. Hari Senin, tiga orang tewas di sebuah pos keamanan polisi di dalam kota, dan insiden kemarin telah mengakibatkan 30 orang tewas. Bulan lalu 118 orang tewas dalam ledakan bunuh diri di pasar Peepal Mandi kota Peshawar. Serangan tersebut menargetkan para pedagang di sebuah pasar buah di jalur antara Peshawar dan lembah Swat. "Itu adalah serangan bom mobil yang mencabik sebuah pasar sehingga menewaskan sedikitnya 15 warga sipil dan melukai paling tidak 30 lebih lainnya," kata Riaz Ahmad, juru bicara kepolisian Charsadaa menginformasikan sebelumnya. Ia mengatakan banyak korban luka berada dalam kondisi kritis dan korban jiwa hingga akhir diperkirakan meningkat.
by : Rizka
»»  aqra aktar

Jumat, 19 November 2010

Kisah Hajar Aswad


Menurut sejarahnya, Hajar Aswad adalah batu yang diberikan Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail AS ketika diperintah mencari batu oleh ayahnya, Nabi Ibrahim AS yang hendak meninggikan Kabah. Kala itu, Hajar Aswad menyala-nyala karena saking putihnya. Cahayanya menyinari Barat dan Timur.

Tapi mengapa Hajar Aswad sekarang berwarna hitam? Ada beberapa versi mengenai hal ini. Hajar Aswad itu berubah warnanya menjadi hitam pekat karena diduga kuat akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di zaman Quraisy dan di era Ibnu Zubair. Akibatnya Hajar Aswad mengalami keretakkan yang kemudian diikat oleh Ibnu Zubair dengan perak ketika ia merenovasinya.

Versi lainnya menyebutkan, berubahnya warna Hajar Aswad dari semula abyad (putih) menjadi aswad (hitam) karena dosa-dosa anak cucu Adam. Dalam kaitan ini ada sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, berwarna lebih putih dari susu. Dosa-dosa anak cucu Adam-lah yang menjadikannya hitam”. Mana yang benar? Wallaahua’lam.

Dalam kaitan versi kedua, Ibnu Zhahirah mengingatkan bahwa dosa-dosa anak manusia saja bisa menghitamkan batu, apalagi pengaruhnya terhadap hati manusia. Ini jelas sebagai peringatan kepada anak cucu Adam agar hanya kepada Allah SWT sajalah kita bertumpu.

Hajar Aswad yang sekarang adalah 8 bongkahan kecil akibat pecahnya batu yang semula besar. Kedelapan bongkahan itu masih tersusun rapi pada tempatnya seperti sekarang. Pecahnya batu itu terjadi pada zaman Qaramithah, yaitu sekte dari Syi’ah Al-Bathiniyyah dari pengikut Abu Thahir Al-Qaramathi yang mencabut Hajar Aswad dan membawanya ke Ihsa’ pada tahun 319 Hijriyah. Tetapi batu itu dikembalikan lagi pada tahun 339 Hijriah.

Gugusan yang terbesar berukuran sebuah kurma yang tertanam di batu besar lain dan dikelilingi oleh ikatan perak inilah yang senantiasa dirindui setiap muslim untuk dapat menciumnya. Batu yang terletak dalam lingkaran perak itulah yang diusahakan jamaah haji untuk dapat menciumnya, bukan batu yang berada di sekitarnya.

Dalam perkembangannya, Hajar Aswad pernah mengalami renovasi pada zaman Raja Fahd, tepatnya pada bulan Rabiul Awal 1422 Hijriyah. Kini, setiap tahun menjelang musim haji, Hajar Aswad senantiasa dibersihkan berbarengan dengan pencucian Kabah. Pada saat inilah, biasanya Pemerintah Arab Saudi memberi kesempatan kepada tamu-tamu kerajaan untuk menyaksikan pencucian Kabah sekaligus mencium Hajar Aswad. TC Nar

by:rizka

»»  aqra aktar

About Me

Foto saya
Udah kayak jurnal pribadi, tempat mengisi uneg-uneg dan penyimpan tulisan entah dari tumblrku atu dari media milikku yang lain yang paling awet eheh(^∇^) Hidup terus berjalan, bersyukurlah karena engkau masih bernafas:)
 
Rizka 'a Day'© Diseñado por: Compartidisimo